Serbuan ponsel Android dan merebaknya pamor iPhone serta BlackBerry tak dipungkiri cukup membuat Nokia kewalahan kala berlaga di pentas ponsel kelas atas (smartphone). Namun vendor yang pernah menyabet gelar 'ponsel sejuta umat' itu kini punya momentum untuk bangkit.
Ya, momentum yang dimaksud terkait kemenangan Nokia atas Apple dalam urusan sengketa paten teknologi. Memang, kemenangan ini tidak memiliki dampak langsung terhadap pangsa pasar atau jumlah penjualan Nokia di pasar ponsel.
Namun yang pasti, kemenangan ini membawa dana dalam jumlah yang sangat banyak untuk vendor ponsel asal Finlandia itu. Tak tanggung-tanggung, menurut analis Deutch Bank Kai Korschelt, Nokia akan mendapat 1 persen royalti penjualan iPhone di kuartal pertama 2011. Hingga kini iPhone telah terjual sebanyak 110 juta unit dengan kisaran harga USD 550. Secara total diperkirakan Apple bakal membayar Nokia sekitar USD 608 juta atau sekitar Rp 5,1 triliun.
Itu baru angka pembayaran pertama. Lebih lanjut lagi Apple diharuskan untuk membayar royalti ke Nokia sebesar USD 137,6 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun (USD 1 = Rp 8.500) tiap kuartal.
Angka itu bukan menjadi patokan pembayaran Apple ke Nokia, Nominal bisa berubah sesuai angka penjualan Apple. Jadi bisa dikatakan walau pangsa pasar ponsel Nokia 'terjun bebas', namun mereka masih mendapat keuntungan dari penjualan iPhone tiap kuartalnya.
Tentu ini menjadi modal besar dalam roda penggerak bisnis Nokia yang menghasilkan dana besar bagi perusahaan. Sehingga jika CEO Nokia Stephen Elop jeli, seharusnya momentum ini dapat menjadi kebangkitan Nokia untuk membalas para pesaingnya dengan membuat inovasi baru.
"Ini merupakan kemenangan besar bagi Nokia, yang telah digoyang dan menjadi spekulasi akan diambil alih oleh Microsoft atau Samsung," ujar Tony Bradley, seorang pengamat teknologi.
Elop pun tengah bersuka-cita merayakan kemenangannya. "Dengan bangga kami menyambut Apple yang telah bergabung dengan lisensi Nokia yang telah memiliki pertumbuhan," ujar mantan petinggi Microsoft itu dalam keterangannya.
Nokia sendiri dalam dua dekade terakhir mengaku telah menggelontorkan investasi hingga mencapai 43 miliar euro untuk urusan riset dan pengembangan produk. Dari dana itu mereka berhasil membuat lebih dari 10.000 keluarga paten.
"Nokia merupakan pemimpin dalam pengembangan di industri perangkat genggam dan teknologi komunikasi mobile, yang didemontrasikan dengan posisi paten Nokia yang kuat," sebut mereka.
Namun kini, kehebatan paten Nokia yang diklaim tangguh tersebut ditantang untuk diimplementasikan secara nyata ke pasar. Tentunya dengan membuat suatu inovasi teknologi baru yang ujung-ujungnya dapat membuat kagum hingga menarik minat pengguna ponsel dunia.
Maklum saja, raksasa vendor ponsel ini sekarang tengah diliputi keraguan. Bahkan menurut perusahaan analis Nomura, posisi Nokia saat ini tengah terancam di puncak pasar smartphone dunia.
Jika tak ada terobosan yang berarti, maka pada akhir kuartal mendatang, Nokia diprediksi bakal tergeser ke posisi ketiga di pasar smartphone dunia. Mahkota mereka di jajaran ponsel pintar bisa diambil oleh Samsung dan Apple.
Sumber:www.detikinet.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment