Tampaknya rakyat Amerika sendiri sudah pesimis
akan perang Afgahnistan...Alih-alih mmberi semangat, sbuah media di
sana malah mnurunkan analisis tentang alasan obama mngapa Amerika tak
bisa menang di Afghanistan.
Bagi banyak rakyat Amerika, tidak prnah ada yang namanya Negara “Afghanistan.” Yg ada hanyalah kumpulan dari suku, golongan, dan klan yg belum lengkap..yg hnya terdiri dari kelompok kecil bukan dalam kesatuan dalam suatu negara
Jika pun ada yg namanya “Afghanistan,” pemerintahnya sngat korup dan tidak mampu mngendalikan negaranya sendiri...seperti Presiden Karzai, sekutu dan wakil resmi AS, dan knapa AS erperang, sebenarnya akan lebih suka bahwa AS mninggalkan Afghanistan setidaknya itulah yg dia katakan utk konsumsi internal.
Tampaknya Karzai sbagai presiden Afghanistan tidak pnya tujuan praktis yg lebih besar daripada Walikota Kabul.
Satu-satunya hal yg mnyatukan rakyat Afghanitan adalah kebenciannya kpada orang asing.
Pasukan asing di manapun, apa pun niat mereka, akan selalu dilihat sbagai penjajah dan musuh.
Jengis Khan, Inggris dan Rusia semua berusaha utk “menang” di Afghanistan, dan mereka smua gagal; Rasanya tidak berlebihan jika Afghanistan telah meremukkan tiga kerajaan besar.
Anda tidak dapat menang perang ketika Anda membunuh warga sipil, namun di Afghanistan di mana batas antara kombatan dan warga sipil adalah tipis, Anda harus mmbunuh seorang warga sipil bnyak sekali stiap waktu.
Mungkin AS harus kembali brtanya apakah mereka berperang melawan terorisme ataukah melawan Islam..?
Anda tidak akan bisa mmbuat sseorang mrasa bebas sementara Anda sendiri mngokang laras pistol, dan Itulah yg dilakukan oleh tentara AS di Afghanistan.
Tidak ada cara yang lebih baik utk mmbuat teroris daripada mmbuat perang trhadap umat Islam atas nama memerangi perang melawan terorisme.
Amerika tidak bisa menyelamatkan dunia, dan risikonya kehilangan apa yg terbaik di Amerika ketika mencoba utk melakukan hal itu.
Kekuatan militer dan senjata yg luar biasa yg diterapkan dari luar lebih cenderung merusak daripada mmpertahankan perkembangan demokrasi di negara brkembang.
Al Qaeda bukanlah Afghanistan dan bukan pula Taliban.
Kita tidak bisa mmbiayai perang luar negeri yg kerap dipertanyakan dan malah tidak mampu memulihkan ekonomi di rumah sendiri, dan jika mncoba melakukannya malah cenderung mnyebabkan perang tnpa arah dan merusak keadilan bagi rakyatnya sendiri.
Bagi banyak rakyat Amerika, tidak prnah ada yang namanya Negara “Afghanistan.” Yg ada hanyalah kumpulan dari suku, golongan, dan klan yg belum lengkap..yg hnya terdiri dari kelompok kecil bukan dalam kesatuan dalam suatu negara
Jika pun ada yg namanya “Afghanistan,” pemerintahnya sngat korup dan tidak mampu mngendalikan negaranya sendiri...seperti Presiden Karzai, sekutu dan wakil resmi AS, dan knapa AS erperang, sebenarnya akan lebih suka bahwa AS mninggalkan Afghanistan setidaknya itulah yg dia katakan utk konsumsi internal.
Tampaknya Karzai sbagai presiden Afghanistan tidak pnya tujuan praktis yg lebih besar daripada Walikota Kabul.
Satu-satunya hal yg mnyatukan rakyat Afghanitan adalah kebenciannya kpada orang asing.
Pasukan asing di manapun, apa pun niat mereka, akan selalu dilihat sbagai penjajah dan musuh.
Jengis Khan, Inggris dan Rusia semua berusaha utk “menang” di Afghanistan, dan mereka smua gagal; Rasanya tidak berlebihan jika Afghanistan telah meremukkan tiga kerajaan besar.
Anda tidak dapat menang perang ketika Anda membunuh warga sipil, namun di Afghanistan di mana batas antara kombatan dan warga sipil adalah tipis, Anda harus mmbunuh seorang warga sipil bnyak sekali stiap waktu.
Mungkin AS harus kembali brtanya apakah mereka berperang melawan terorisme ataukah melawan Islam..?
Anda tidak akan bisa mmbuat sseorang mrasa bebas sementara Anda sendiri mngokang laras pistol, dan Itulah yg dilakukan oleh tentara AS di Afghanistan.
Tidak ada cara yang lebih baik utk mmbuat teroris daripada mmbuat perang trhadap umat Islam atas nama memerangi perang melawan terorisme.
Amerika tidak bisa menyelamatkan dunia, dan risikonya kehilangan apa yg terbaik di Amerika ketika mencoba utk melakukan hal itu.
Kekuatan militer dan senjata yg luar biasa yg diterapkan dari luar lebih cenderung merusak daripada mmpertahankan perkembangan demokrasi di negara brkembang.
Al Qaeda bukanlah Afghanistan dan bukan pula Taliban.
Kita tidak bisa mmbiayai perang luar negeri yg kerap dipertanyakan dan malah tidak mampu memulihkan ekonomi di rumah sendiri, dan jika mncoba melakukannya malah cenderung mnyebabkan perang tnpa arah dan merusak keadilan bagi rakyatnya sendiri.







0 komentar:
Post a Comment