Saya adalah seorang karyawan sebuah perusahaan swasta di bilangan
Cibubur Jakarta Timur. Di sini saya akan sedikit bercerita kenapa saya
ikut asuransi, dengan kesadaran sendiri, tanpa harus di kejar – kejar oleh agen asuransi.
Waktu itu saya masih berstatus karyawan out sourcing, tapi untuk kesehatan memang ada jaminan. Jumlahnya 1 x gaji sebulan, pertahun. Sistem reimburse, jadi kalo berobat, tinggal klaim saja ke yayasan.Saya adalah orang yang termasuk selalu berpikir ke depan. Sekali waktu saya berpikir, jika suatu saat saya sakit, dan di rawat, biayanya tinggi, apa yayasan akan menanggung semua pengobatan? Jika ya, sampai kapan? Jujur saja, pikiran saya sudah ke arah itu. Mau gak mau, saya harus punya tabungan cadangan.
Tapi, saya mulai berpikir lagi, saya bukan termasuk orang yang disiplin untuk menabung. Yang ada duit selalu habis. Maklum bujangan…..he hee…
Mulailah saya berpikir untuk ikut asuransi. Dalam benak saya waktu itu saya berpikir, di banding saya menabung di Bank, lebih banyak keuntungan yang saya dapat jika saya menabung di perusahaan asuransi. Saya bisa mempunyai perencanaan keuangan yang matang untuk masa depan saya. Kenapa?
Sederhana saja, setiap orang termasuk saya juga ingin mempunyai rumah sendiri, ingin punya kendaraan sendiri, tabungan simpanan, dll. Jika saya menabung di bank, lalu suatu saat amit2 nya saya sakit, dan biaya dari yayasan tidak mencukupi, mau nambah darimana selain dari tabungan? Kalo tabungan saya habis lalu habis juga donk keinginan saya ?
Beda lagi jika saya menabung di asuransi. Saya bisa menabung sekaligus berinvestasi. Dapat bonus gratis menginap di rumah sakit jika di rawat inap, gratis uang operasi, gratis tabungan jika saya terkena penyakit kritis, dan manfaat lainnya, tanpa mengurangi tabungan saya di rekening.
Setelah browsing sana sini plus tanya – tanya teman, akhirnya saya pilih Prudential. Dengan berbagai penghargaan dan prestasi nya selama ini, PT. Prudential telah menjadi salah satu perusahaan asuransi terbaik di Indonesia. Terbukti pada laporan kinerja keuangan 2011 dengan total aset tercatat naik 27,6% atau sebesar Rp 30,9 triliun, terbesar di industri asuransi jiwa. Desember 2009, akhirnya saya resmi jadi nasabah Prudential. Ada ketenangan tersendiri ketika saya sudah resmi jadi nasabah.
Setelah saya menikah dan mempunyai seorang anak, saya pun langsung mendaftarkan anak saya itu ke tabungan pendidikkan Prudential Syariah. Pertimbangan saya karena biaya pendidikkan nanti pasti tinggi, terutama perguruan tinggi. Maka, jauh – jauh hari harus saya persiapkan. Saya gak mau ikut kebanyakan orang yang selalu berpikir ” gimana nanti “.
Itulah sedikit pengalaman saya kenapa saya ikut tabungan asuransi. Semoga bisa menginspirasi kita yang masih ragu akan tabungan asuransi. Anggap saja kita menabung di bank. Hanya bedanya kalau di bank, tidak ada bonus rawat inap, sedangkan jika kita menabung di Prudential kita dapat bonus gratis rawat inap.
Tentunya kita semua ingin selalu sehat wal ‘afiat tanpa kekurangan sesuatu apapun. Dan sebagai manusia, kita hanya bisa berikhtiar dan ber doa, selebihnya Tuhan juga yang menentukan.
Waktu itu saya masih berstatus karyawan out sourcing, tapi untuk kesehatan memang ada jaminan. Jumlahnya 1 x gaji sebulan, pertahun. Sistem reimburse, jadi kalo berobat, tinggal klaim saja ke yayasan.Saya adalah orang yang termasuk selalu berpikir ke depan. Sekali waktu saya berpikir, jika suatu saat saya sakit, dan di rawat, biayanya tinggi, apa yayasan akan menanggung semua pengobatan? Jika ya, sampai kapan? Jujur saja, pikiran saya sudah ke arah itu. Mau gak mau, saya harus punya tabungan cadangan.
Tapi, saya mulai berpikir lagi, saya bukan termasuk orang yang disiplin untuk menabung. Yang ada duit selalu habis. Maklum bujangan…..he hee…
Mulailah saya berpikir untuk ikut asuransi. Dalam benak saya waktu itu saya berpikir, di banding saya menabung di Bank, lebih banyak keuntungan yang saya dapat jika saya menabung di perusahaan asuransi. Saya bisa mempunyai perencanaan keuangan yang matang untuk masa depan saya. Kenapa?
Sederhana saja, setiap orang termasuk saya juga ingin mempunyai rumah sendiri, ingin punya kendaraan sendiri, tabungan simpanan, dll. Jika saya menabung di bank, lalu suatu saat amit2 nya saya sakit, dan biaya dari yayasan tidak mencukupi, mau nambah darimana selain dari tabungan? Kalo tabungan saya habis lalu habis juga donk keinginan saya ?
Beda lagi jika saya menabung di asuransi. Saya bisa menabung sekaligus berinvestasi. Dapat bonus gratis menginap di rumah sakit jika di rawat inap, gratis uang operasi, gratis tabungan jika saya terkena penyakit kritis, dan manfaat lainnya, tanpa mengurangi tabungan saya di rekening.
Setelah browsing sana sini plus tanya – tanya teman, akhirnya saya pilih Prudential. Dengan berbagai penghargaan dan prestasi nya selama ini, PT. Prudential telah menjadi salah satu perusahaan asuransi terbaik di Indonesia. Terbukti pada laporan kinerja keuangan 2011 dengan total aset tercatat naik 27,6% atau sebesar Rp 30,9 triliun, terbesar di industri asuransi jiwa. Desember 2009, akhirnya saya resmi jadi nasabah Prudential. Ada ketenangan tersendiri ketika saya sudah resmi jadi nasabah.
Setelah saya menikah dan mempunyai seorang anak, saya pun langsung mendaftarkan anak saya itu ke tabungan pendidikkan Prudential Syariah. Pertimbangan saya karena biaya pendidikkan nanti pasti tinggi, terutama perguruan tinggi. Maka, jauh – jauh hari harus saya persiapkan. Saya gak mau ikut kebanyakan orang yang selalu berpikir ” gimana nanti “.
Itulah sedikit pengalaman saya kenapa saya ikut tabungan asuransi. Semoga bisa menginspirasi kita yang masih ragu akan tabungan asuransi. Anggap saja kita menabung di bank. Hanya bedanya kalau di bank, tidak ada bonus rawat inap, sedangkan jika kita menabung di Prudential kita dapat bonus gratis rawat inap.
Tentunya kita semua ingin selalu sehat wal ‘afiat tanpa kekurangan sesuatu apapun. Dan sebagai manusia, kita hanya bisa berikhtiar dan ber doa, selebihnya Tuhan juga yang menentukan.
0 komentar:
Post a Comment